Jakarta, Aktual.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan inovasi dan teknologi menjadi kunci pembangunan pertanian di Indonesia pada 2022 dan sistem serta alat pertanian modern berbasis teknologi akan menjadi salah satu penentu tercapainya target produksi pangan pada masa datang.
“Pertanian tidak mungkin tanpa teknologi, tidak mungkin tanpa inovasi, pertanian harus bisa beradaptasi agar mampu mencapai target-target yang ada, ke depan perubahan iklim juga menjadi tantangan, dan kita tidak bisa menjawab tantangan ini tanpa teknologi,” kata Mentan Syahrul dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (30/12).
Syahrul dalam sambutannya di Pertemuan Evaluasi Hasil Pembangunan Prasarana dan Sarana Pertanian di Sentul, Bogor, mengungkapkan cara-cara baru seperti penggunaan mekanisasi pertanian, traktor tanpa awak, drone, robot tanam padi, dan teknologi digital lain berbasis Artificial Intellegence (AI) dan Internet of Thing (IoT), akan menjadi arah kebijakan pembangunan pertanian dan mendorong sektor ini agar mampu bersaing di kancah global.
“Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sungguh luar biasa, mulai dari air, matahari, hingga tanahnya yang subur, saya optimis jika pertanian kita diurus dengan baik, kita pasti bisa masuk 10 besar negara terbaik di dunia, saya yakin itu,” tegas Mentan Syahrul.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementan Ali Jamil mengapresiasi semua pihak hingga level daerah yang telah bersedia mendukung pelaksanaan kegiatan Direktorat PSP. Dilihat dari pagu anggaran Ditjen PSP tahun 2022, aspek prasarana dan sarana pertanian masih menjadi prioritas dan aspek strategis dalam pembangunan pertanian ke depan.
“Proporsi besaran anggaran yang dialokasikan kepada Ditjen PSP menunjukkan bahwa program penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian masih menjadi prioritas utama pembangunan pertanian nasional ke depan,” katanya.
Kementan memberi penghargaan kepada satuan kerja dan para bupati yang mampu menetapkan Peraturan Daerah Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dan stakeholder terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR), Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi /Kerbau (AUTSK).
“Ini merupakan apresiasi kepada daerah yang telah menetapkan LP2B, juga diberikan penghargaan atas kinerja Satker terbaik, penyerapan KUR, AUTP, AUTSK dan kepada BRI, Mandiri dan BNI sebagai penyalur KUR Pertanian,” kata Jamil.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arie Saputra