Jakarta, aktual.com – Kementerian Pekerjaan Umum RI (PU) segera mengambil langkah penanganan terhadap insiden longsor yang menyebabkan bagian struktur pada ruas Tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi amblas, tepatnya di Injak Jembatan KM 41+600 B.
Peristiwa ini dipicu curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Deli Serdang, sehingga debit air Sei Batu Gingging meningkat dan menggerus dasar timbunan jalan.
Sebagai respons awal, Kementerian PU menginstruksikan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk melakukan tindakan cepat, mulai dari penutupan sementara jalur terdampak, pengamanan area, pengecekan struktur jembatan, pengaturan aliran air, hingga pengerahan alat berat. Pemeriksaan geoteknik turut dilakukan untuk memastikan rancangan perbaikan permanen memenuhi ketentuan keselamatan.
“Penanganan dilakukan tanpa menunda waktu mengingat ruas tol ini merupakan jalur vital dan memiliki peran strategis dalam mendukung mobilitas masyarakat, terutama menjelang arus Natal 2025 dan Tahun Baru 2026,” kata Menteri PU Dody Hanggodo dalam keterangan tertulis, Senin (1/12/2025).
Kementerian PU terus menjalin koordinasi melalui BPJT, PT Jasamarga Kualanamu Tol, serta Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk menjaga kelancaran arus kendaraan selama proses penanganan. Dari hasil evaluasi lapangan, rekayasa lalu lintas diterapkan mulai Jumat 28 November 2025, sejak pukul 11.50 WIB hingga kondisi dinyatakan aman.
Pengaturan lalu lintas dilakukan dengan menutup jalur arah Medan di KM 43 B dan mengalihkan kendaraan ke Gerbang Tol Paluh Kemiri dan Kualanamu. Sementara itu, jalur arah Tebing Tinggi ditutup di KM 6 A dengan pengalihan arus ke Gerbang Tol Lubuk Pakam.
Kementerian PU juga meminta masyarakat mematuhi arahan petugas serta memperhatikan rute alternatif yang telah disiapkan. Personel gabungan dikerahkan di lokasi, terdiri dari Tim 203, MCSS 210, MCS 212, tim penyelamat, serta unit PJR 40.
Tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi sepanjang 61,70 km merupakan infrastruktur krusial yang meningkatkan konektivitas di Provinsi Sumatera Utara. Ruas tol ini menjadi jalur utama bagi masyarakat yang melakukan perjalanan Nataru, terutama warga Medan dan sekitarnya menuju Kisaran, Tanjung Balai, atau sebaliknya.
Selain itu, keberadaan tol ini mempercepat akses menuju Pematang Siantar, Parapat, dan Toba. Karena itu, perbaikan diprioritaskan agar konektivitas Tol Medan–Tebing Tinggi dapat kembali pulih secepat mungkin.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain

















