Ilustrasi pemeriksaan anak (ANTARA/Pexels/William Fortunato)
Ilustrasi pemeriksaan anak (ANTARA/Pexels/William Fortunato)

Jakarta, aktual.com – Plt Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan drg Widyawati, M.K.M. menekankan peran penting para kader posyandu dalam memberikan edukasi tentang hidup sehat kepada wanita hamil hingga remaja.

Widyawati menjelaskan bahwa kader posyandu memiliki peran kunci dalam mencegah stunting dengan mengukur berat, tinggi, dan lingkar kepala bayi, serta memberikan penyuluhan yang diperlukan.

“Jadi kader beri edukasi, bayi harus diukur, penyuluhan untuk mencegah stunting karena kita harus sampai pada anak kurang gizi. Kalau anak sudah stunting, maka akan sulit diperbaiki,” ujar dia dalam acara kesehatan di Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Kementerian Kesehatan turut melatih para kader posyandu dan memperbaharui posyandu, termasuk meluncurkan Gerakan Posyandu Aktif untuk mencegah stunting.

“Jadi kami buat posyandu terintegrasi, jadi semua berawal dari posyandu,” kata Widyawati.

Menurut Kementerian Kesehatan, posyandu terintegrasi memberikan berbagai layanan kepada masyarakat. Untuk mewujudkan posyandu yang optimal, diperlukan tenaga kesehatan dan kader yang memiliki pemahaman dan keterampilan memadai.

Pakar kesehatan anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A (K), MPH, juga menyoroti peran penting para kader kesehatan dalam menangani anak-anak di Indonesia.

Menurut Bernie, IDAI telah memberikan pelatihan kepada para kader untuk meningkatkan pengetahuan mereka dalam menangani kesehatan anak. IDAI juga memberikan edukasi kepada ratusan ribu bidan di seluruh Indonesia.

“Kami memiliki 4500 dokter anak di seluruh Indonesia, kita tahu angka kelahiran sekitar 4,5 juta per tahun, jadi banyak sekali anak di Indonesia dan tidak mungkin kami semua yang menangani,” ujar Bernie.

Artikel ini ditulis oleh: