Wamenkomdigi Nezar Patria berinteraksi dengan siswa SD yang menjadi peserta pelatihan visual coding untuk menjadi talenta digital Indonesia di KantorBPSDM Kementerian Komdigi Yogyakarta, Rabu (19/2/2025). ANTARA/HO-Kementerian Komunikasi dan Digital.

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mendukung pemerataan akses infrastruktur digital untuk sekolah-sekolah di Indonesia.

Kepala Pusat Pengembangan Talenta Digital Kemkomdigi, Said Mirza Pahlevi menyatakan bahwa salah satu infrastruktur digital yang diunggulkan untuk pemerataan adalah akses internet.

“Sehingga nanti materi-materi pelajaran yang mungkin bisa meng-enrich (memperkaya) daripada materi-materi sekolah yang ada (dan) bisa diakses dengan mudah,” ujar Mirza dalam acara Dicoding Connect 2025 di Jakarta, Kamis (20/2).

Menurut Mirza, salah satu tantangan yang perlu dipikirkan bersama yakni perihal perilaku bahasa. Sebab materi-materi sekolah yang tingkatannya lebih tinggi, banyak menggunakan bahasa Inggris.

Sedangkan masyarakat Indonesia sendiri masih banyak yang belum dapat memahami bahasa Inggris. Hal inilah yang juga dijadikan pembelajaran untuk pengembangan talenta digital.

Mirza juga menjelaskan bahwa proses pemerataan infrastruktur digital ini, telah memiliki alurnya sendiri. Alur ini bertujuan untuk merealisasikan visi Indonesia Digital 2045.

Alur persentase cakupan broadband 4G yang diterima masyarakat Indonesia pada 2024 telah mencapai 89 persen. Kemudian target pada 2025 hingga 2029 nanti mencapai 98 persen. Selain itu, pemerataan infrastruktur digital juga melalui satelit SATRIA-1.

Menurut Mirza, satelit yang diluncurkan pada 2023 sebenarnya melayani untuk 150 ribu titik di seluruh Indonesia. Dan sebanyak 93.400 titik difokuskan untuk sekolah-sekolah.

Lebih lanjut, visi Indonesia Digital tahun 2045 menjadi landasan untuk realisasi Indonesia Emas 2045. Mirza menyebutkan ada beberapa tingkatan proses untuk visi Indonesia Digital 2045.

“Fundamental yang paling bawah itu adalah infrastruktur digital. Dan itu akan menopang semua ekosistem yang ada di atas. Jadi ada keamanan data, ada SDM digital, ini termasuk hal yang kita bahas sekarang,” tuturnya.

Setelah infrastruktur digital, tingkatan kedua pada lingkup ekosistem digital meliputi keamanan dan data, riset dan inovasi digital, SDM digital, regulasi dan kebijakan.

Kemudian pada tingkatan ketiga di lingkup teknologi masa depan, meliputi AI, internet of things (IoT), metaverse, blockchain dan komputasi kuantum.

“Teknologi yang future (masa depan) ini sebenarnya kalau saya tempatnya di BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia), kami ingin menghasilkan tentu berkolaborasi dengan para industri dan kementerian lembaga lain terkait artificial intelligence (kecerdasan buatan) dan seterusnya,” jelas Mirza.

Kemudian tingkatan keempat sekaligus pilar meliputi pemerintahan digital, ekonomi digital dan masyarakat digital. Setelahnya baru dapat melaju pada visi Indonesia Digital 2045 dan Indonesia Emas 2045.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan