Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kementerian Perindustrian Agro Putu Juli Ardika saat melakukan pemaparan dalam Rilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) di Hyatt Regency, Bali, Kamis (28/12/2023). ANTARA/Maria Cicilia Galuh.

Bali, aktual.com – Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengatakan kuota impor gula industri turun menjadi 3,45 juta ton pada 2024.

“Kita turun kemarin, menjadi sekitar 3,45 juta ton,” ujar Putu di Bali, Jumat (29/12).

Putu menjelaskan, penurunan kuota impor gula dilakukan guna memotong ongkos penyimpanan atau cost of inventory.

Lebih lanjut, pelaku industri dapat mengajukan penambahan kuota impor melalui neraca komoditas perubahan apabila di kemudian hari membutuhkan lebih banyak bahan baku gula rafinasi.

“Kalau kurang kita tambahin, karena ada neraca komoditas perubahan namanya jadi nanti di tengah jalan ada kekurangan, kita tambahkan,” kata Putu.

Persetujuan Impor (PI) untuk impor gula mentah sedang dalam proses dan sudah dibahas dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas).

Sementara itu, Putu menyebut Brazil masih menjadi negara utama untuk impor gula.

Kemenperin telah menetapkan alokasi impor gula untuk 2024. Pada 2023, kuota impor gula industri sebanyak 3,61 ton. Impor tersebut berbentuk gula kristal mentah, kemudian diolah jadi gula kristal rafinasi (GKR).

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain