Karyawan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU) mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (27/2/18). Langkah pemerintah melakukan penyesuaian BBM semakin memberatkan rakyat dan jelas tidak pro rakyat. Daya beli akan kembali terganggu karena langkah tersebut menyulut inflasi. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Kenaikan harga Pertamax, Pertamax Turbo dan juga Pertalite menjadi salah satu penyumbang terbesar untuk inflasi Maret yang sebesar 0,20 persen, atau lebih tinggi dibanding Maret 2017 yang deflasi 0,02 persen.

“Kenaikan harga pertamax sebesar Rp300 dan pertamax turbo di akhir Februari masih terasa dampaknya di Maret 2018, ditambah kenaikan harga Pertalite Rp200 di pertengahan Maret 2018,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (2/4).

Kenaikan inflasi bahan bakar akibat penyesuakan harga bensin tersebut di Maret 2018 adalah sebesar 0,04 persen. Kenaikan harga BBM tersebut mengerek kelompok pengeluaran harga Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan yang mengalami inflasi hingga 0,28 persen, dengan andil terhadap inflasi umum sebesar 0,05 persen.

Kenaikan inflasi paling tinggi juga tejadi di kelompok pengeluaran sandang dengan inflasi 0,36 persen, dan tarif kesehatan dengan inflasi 0,37 persen.

Sedangkan tarif pengeluaran bahan makanan menyumbang inflasi 0,14 persen dengan andil terhadap inflasi umum sebesar 0,05 persen. Kemudian, tarif pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau didera inflasi 0,26 persen dengan andil 0,04 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara