Semarang, Aktual.com – Penetapan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam pengurusan STNK dan BPKB dirasa tidak mempengaruhi penurunan penjualan mobil baru secara nasional. PT Toyota optimistis tetap mampu membukukan penjualan 30 ribu unit mobil di Jateng-DIY.

Managing Director Nasmoco Group Fatrijanto mengaku yakin penjualan pasar otomotif produk Toyota tidak terpengaruh secara signifikan.

“Kenaikan bea STNK dan BPKB biasa-biasa saja itu, tidak berpengaruh signifikan. Kami berfikir itu belum mempengaruhi penjualan pasar toyota,” ujar dia saat membuka pameran New Venturer Toyota Kijang Inova di Paragon Mall Semarang, Jum’at (20/1).

Menurut dia, kenaikan tarif atas PNPB (Penerimaan Negara Bukan Pajak) yang masih dibawah Rp1 juta dengan harga jual mobil di atas Rp100 juta masih sebanding. Apalagi ada intruksi dari Kementerian terkait larangan peluncuran produk mobil berkapasitas 1.300 cc.

Tahun 2016 lalu, penjualan kendaraan jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) Totoya Calya dan Avanza mendominasi pasar otomotif nasional. Tercatat, pertumbuhan pasar di Jateng mencapai 0,3 persen dan 15,5 persen di DI. Yogyakarta.

Pihaknya menargetkan tahun ini produk Calya yang diluncurkan 4 bulan lalu dapat menembus angka 4.304 unit/ bulan. Pertumbuhannya di wilayah Jateng-DIY berkontribusi mencapai 15,8 persen.

Meski begitu, kata dia, penjualan pasar otomotif pernah mengalami penurunan pada 2015. Hal itu disebabkan, pelarangan menteri terkait kegiatan rapat oleh pemerintah di hotel.

“Tahun 2016, lalu recorvery sehingga tumbuh lagi penjualan mobil. Saya yakin, tahun ini angka penjualan yang diharapkan bakal tembus,” pungkasnya.

(Muhamamd Dasuki)

Artikel ini ditulis oleh: