Jakarta, Aktual.co —Usai naik Rp1500, harga jual gas elpiji non subsidi ukuran 12 kilogram di tingkat pangkalan di Kota Bogor, Jawa Barat, menyentuh kisaran Rp138.000/ tabung.
Masfar, pemilik pangkalan gas elpiji di Jalan Pandu Raya, Kota Bogor, mengaku terpaksa menjual Rp138.000/ tabung. 
“Karena dari agen kami dapat harga Rp136.200. Jadi kami membulatkan nilainya,” kata dia, saat ditemui, Selasa (6/1).
Diakuinya, naiknya harga jual gas elpigi 12 kg sangat memberatkan. Tak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk konsumen yang jadi pelanggannya.
Bukan cuma kenaikkan harga yang dikeluhkannya, dia juga kesulitan memperoleh pasokan gas dari agen pertamina di wilayah Ciawi-Gadog. 
“Hari ini kami pesan 30 tabung, tetapi cuma ada 20 tabung. Alasannya pasokan habis,” kata dia.
Diakuinya, tidak ada pemberitahuan sebelumnya mengenai kenaikan harga elpiji kali ini. Sedangkan saat kenaikan berlaku, dia sedang tidak memiliki pasokan.
Sempat mengalami kesulitan pasokan gas elpiji 12 kg sepekan sebelum pergantian tahun baru. Banyak pelanggannya yang kebingungan untuk membeli gas tersebut.
“Kami baru tahu ada kenaikan tanggal 2 Januari. Karena tanggal 1 Januari kan libur, kami sedang kehabisan pasokan. Hari Jumat itu kami sudah meminta kiriman pasokan tetapi tertahan, hari Minggu (4/1) baru dikirim,” katanya.
Menurut Masfar, pada saat itu pelanggannya banyak yang kebingungan mencari gas elpigi ke semua tempat tetapi tidak dapat. Hingga ia menawarkan konsumennya untuk membeli gas produksi swasta seperti Blue Gas atau Bright Gas milik Pertamina.
“Yang namanya orang butuh, tentu kepepet mau saja beli asal dapat,” katanya.
Ia mengatakan, kenaikan gas elpigi 12 kg sudah terjadi dua kali dalam kurun waktu enam bulan terakhir. Kenaikan pernah terjadi pada bulan September 2014 dari Rp97.900 per tabung menjadi Rp115.900. Karena angka jualnya ganjil ia menggenapkan menjadi Rp116.000 per tabung.
Diakui olehnya, kenaikan harga elpigi 12 kg menyebabkan banyak konsumen yang beralih ke tabung isi 3 kg. Terbukti banyak pelangganya yang rela menjual tabung 12 kg sebesar Rp200.000 untuk mendapatkan tabung bersubsidi tersebut.
“Tapi kami menolaknya, karena kami tidak mau pelanggan kesulitan nantinya. Tabung 3 kg memang murah harganya, tetapi sulit mendapatkannya,” kata dia.
Wati (54), ibu rumah tangga di kawasan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, mengaku terpaksa beralih menggunakan elpigi 3 kg karena dirasa terbebani dengan harga 12 kg.
“Tidak kuat sama harganya mbak, mahal. Kalau pakai yang 3 kg masih tercukup hanya Rp18.000 per tabung, jadi bisa hemat pengeluaran,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: