Jakarta, Aktual.co — Anggota komisi VII DPR RI Kurtubi menyatakan keberatannya dengan frekuensi penyesuaian harga yang begitu terlampau sering. Dikatakannya, hal itu akan berbahaya lantaran kenaikan harga BBM itu dampaknya asimetris.
“Antara kenaikan dan penurunan, kalau BBM naik harga barang dan jasa naik. Kalau turun, belum tentu barang dan jasa turun. Sangat riskan kalau BBM terlalu sering, akan banyak dampaknya ke barang dan jasa tidak ada. Mari pikirkan bersama masalah frekuensinya,” ucap Kurtubi di Ruang Rapat Komisi VII, gedung DPR RI, Jakarta, Senin (30/3).
Untuk itu, ia meminta kepada Pemerintah untuk menghindari rezim harga yang fluktuatif, dan segera menetapkan harga yang bersifat stabil.
“Saya pikir bagus harga stabilitas. Kalau fluktuatif, pasar tidak perform dan timbul asimetris. Rezim policy stabil. Stabil itu bisa dibicarakan, misalnya 1 tahun sekali yang ditetapkan. Cuma harga crude yang dipakai itu APBN dan kurs APBN. Ditetapkan harga per liter sama rupiah terhadap dolar. Nanti implementasinya bisa lebih tinggi dan rendah,” jelas dia.
Pantauan Aktual, rapat yang dimulai pukul 15.30 WIB tersebut dihadiri oleh Menteri ESDM Sudirman Said, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas, Andi Noor Saman Sommeng, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana, Plt. Dirjen Minyak dan Gas, IGN Wiratmadja serta Sekjen Kementerian ESDM Teguh Pamudji.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka













