Jakarta, Aktual.co — Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika mendesak pemerintah untuk menghilangkan disparitas harga elpiji. Kardaya menilai, kenaikan harga elpiji elpiji 12 kilogram (kg) yang dilakukan Pertamina akan membuat migrasi pengguna epliji 12 kg ke elpiji tiga kg atau elpiji melon.
“Produknya sama-sama elpiji tapi harganya bisa beda. Orang pasti akan geser ke elpiji tiga kg yang masih subsidi, harga 12 kg empat kalinya yang tiga kg. Beda halnya dengan BBM. Ron 88 dan 92 harganya beda karena memang beda jenis,” ujar Kardaya, Minggu (8/3).
Dalam hal ini, Kardaya mengingatkan pemerintah bahwa dalam memasarkan elpiji, seharusnya tidak boleh ada perbedaan harga yang kontras. Oleh karena itu, Kardaya meminta untuk menyamakan harga antara elpiji ukuran tiga kg ataupun 12 kg. Caranya, lanjut Kardaya, bisa dengan mengurangi subsidi elpiji tiga kg, atau menaikkan subsidi untuk elpiji sehingga menurunkan harga yang 12 kg.
“Harus dihitung. Tetapi bahwa prinsipnya jangan sampai ada gap, kalau ada gap maka ada perembesan, penyalahgunaan pemakaian. Dan ingat masyarakat tidak bisa dibatasi, kamu hanya boleh memakai yang ini. Tidak bisa,” papar Kardaya.
Pada dasarnya, ujar Kardaya, pemerintah telah melakukan kesalahan dengan menjual satu produk yang sama namun dengan harga yang berbeda.
Artikel ini ditulis oleh: