Gerakan Rabu Biru (GRB) mengunjungi Pasar Bogor, Rabu (14/11). (AKTUAL/ ISTIMEWA)

Bogor, Aktual.com – Gerakan Rabu Biru (GRB) telah menyambangi Pasar Bogor di Kota Bogor, Rabu (14/11). Pasar ini merupakan tempat kedelapan yang dikunjungi GRB setiap hari hari Rabu sejak September lalu.

Sebelumnya, GRB telah melakukan kunjungan ke Pasar Mayestik di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada 7 November lalu.

Dalam kunjungan di Pasar Bogor, GRB menemukan fakta menarik tentang harga-harga barang ataupun kebutuhan pokok.

“Jadi harga barang-barang di pasar modern dengan pasar tradisional itu sama ya, terjadi kenaikan,” kata salah satu inisiator GRB, Chandra Negara kepada Aktual di Bogor, Rabu (14/11).

Temuan GRB ini sekaligus membantah pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga mengunjungi sebuah pasar di Bogor pada akhir bulan lalu.

Usai mengunjungi Pasar Suryakancana, Jokowi mengklaim jika harga-harga pangan relatif stabil di Bogor.

Terkait hal ini, Chandra mengatakan jika pihaknya memang bermaksud mengetahui kondisi nyata para pedagang dan ekonomi riil secara umum melalui kunjungan ke berbagai pasar di sejumlah daerah.

“Memang kami ingin melihat kondisi riil para pedagang dan pembeli terkait daya beli masyarakat, kenaikan harga, apa ada pengaruh kenaikan harga dengan daya beli?” jelasnya.

“Sekarang taraf hidup sudah berubah, jadi kalau dibilang kondisi ekonomi baik-baik saja, sebenernya enggak betul juga,” sambung Chandra.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Sekber Satgas BPN Prabowo-Sandi Prov DKI Jakarta juga meragukan indikator yang dipakai pemerintah dalam mengukur kesejahteraan masyarakat.

Karenanya, ia pun akan tetap memantau kondisi para pedagang dan pembeli yang mencerminkan ekonomi riil Indonesia.

“Minggu depan ke Muara Karang, kita mau lihat pasar ikan,” tutupnya.

Gerakan Rabu Biru (GRB) merupakan sebuah gerakan yang dilakukan oleh gabungan kelompok relawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hingga kini, kelompok relawan yang tergabung dalam GRB telah mencapai 20 kelompok relawan.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan