Seorang teller menunjukan mata uang dollar di salah satu gerai money changer di Jakarta, Jumat (2/3/18). Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai pengenaan tarif impor baja sebesar 10% dan tarif impor alumunium sebesar 25%, sempat membuat dollar AS melemah terhadap rupiah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak melemah sebesar 20 poin menjadi Rp14.433 dibanding sebelumnya Rp14.413 per dolar AS.

Kepala riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan bahwa outlook kenaikan suku bunga the Fed menjadi salah satu faktor yang menahan laju mata uang di negara berkembang, termasuk rupiah.

“Penguatan dolar AS karena outlook kenaikan suku bunga the Fed. The Fed diperkirakan masih dalam alur kebijakannya,” katanya, Rabu (1/8).

Ia menambahkan bahwa sentimen mengenai ekonomi Amerika Serikat yang berakselerasi sesuai perkiraan di kuartal kedua, turut mendukung kemungkinan untuk the Fed untuk naikan suku bunga secara bertahap.

Ia mengemukakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh 4,1 persen di kuartal kedua, menjadi tingkat pertumbuhan tercepat sejak kuartal ketiga 2014 lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid