Warga melakukan isi ulang pulsa listrik di salah satu perumahan, Jakarta, Rabu (6/1). PT PLN (Persero) berencana akan membebaskan biaya tambah daya listrik untuk pelanggan 450 dan 900 ke 1.300 Volt Ampere (VA) yang berlaku bagi pelanggan rumah tangga. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/foc/16.

Banjarbaru, Aktual.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Kalimantan Selatan yang merupakan gabungan dari Kota Banjarmasin dan Kota Tanjung mengalami inflasi sebesar 0,26 persen pada bulan April 2017.

Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Selasa (2/5), mengatakan, inflasi di Kota Banjarmasin sebesar 0,33 persen, sedangkan di Kota Tanjung inflasi mencapai 0,65 persen.

“Laju inflasi kumulatif di Banjarmasin bulan April 2017 terhadap Desember 2016 sebesar 1,49 persen, sedangkan laju inflasi kumulatif di Kota Tanjung 0,64 persen,” ujarnya.

Disebutkan, komoditas mengalami kenaikkan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain tarif listrik, angkutan udara, ikan gabus, nasi dengan lauk dan emas perhiasan.

Sedangkan, komoditas mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain bawang merah, daging ayam ras, gula pasir, semangka dan sabun deterjen.

Ia mengatakan, di Banjarmasin dari tujuh kelompok pengeluaran, empat kelompok mengalami kenaikkan indeks harga yakni makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,07 persen.

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami kenaikkan sebesar 1,49 persen, kelompok sandang 0,85 persen dan kelompok transportasi dan jasa keuangan 0,40 persen.

Tiga kelompok mengalami penurunan indeks harga yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,56 persen, kelompok kesehatan 0,12 persen dan kelompok pendidikan 0,17 persen.

Sementara, di Kota Tanjung komoditas yang mengalami kenaikkan harga dengan andil inflasi tertinggi antara tarif listrik, daging ayam ras, mobil, bawang putih dan tomat sayur.

“Komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara cabai rawit, bawang merah, beras, bayam dan kangkung,” ujar Kepala BPS Kalsel.

Badan Pusat Statistik juga mencatat, indeks harga konsumen pada 82 kota tercatat 53 kota mengalami inflasi, dan 29 deflasi. Inflasi tertinggi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen. (ant)

Artikel ini ditulis oleh: