Jakarta, Aktual.com — PT Pertamina Retail yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) mengklaim mampu mewujudkan transparansi dan efesiensi penggunaan BBM melalui Radio Frequency Identification (RFID).

Direktur Utama Pertamina Retail, Toharso mengatakan bahwa kartu RFID mampu mengontrol data transaksi sehingga dapat menjaga akuntabilitas.

Selain itu, kartu ini tidak dapat digunakan dengan kendaraan yang berbeda karena kartu tersebut telah disesuaikan dengan nomor kendaraan.

“Kalau transaksi secara konvensional itu pake uang tunai, ribet dan beresiko bagi lembaga pemerintah, namun dengan RFID mampu mendeteksi kapan pengisian, dimana, dan berapa itu terdeteksi dan bisa diaudit,” kata Toharso pada acara launching kerjasama penggunaan RFID card dengan Dinas Kebersihan pemprov DKI Jakarta, Senin, (4/4)

Untuk diketahui RFID ini hanya bisa digunakan pada SPBU Pertamina COCO dengan ditandai pada nomor seri SPBU digit kedua terdapat angka 1.

“Misalkan nomor serinya 31xxxxx, 71xxx itu ada angka 1 pada digit kedua,” jelas Toharso.

Saat ini kartu RFID telah terdistribusi untuk kendaraan operasional Dinas Kebersihan sebanyak 2500 kartu dan akan ditingkatkan menjadi 6000 kartu.

Adapun nilai kontrak kerjasama antara mencapai Pertamina Retail dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini sebesar Rp396,8 miliar per tahun.

Toharso menambahkan bahwa penggunaan kartu RFID saat ini baru sebatas B2B, namun kedepannya dia berencana untu mengembangkan kepada B2C.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan