Sementara terkait dengan penyebab pasti tenggelamnya KMP Bandeng, pihak PT. ASDP masih menunggu hasil penyeledikan yang akan dilakukan KNKT.
Sementara itu, Direktur Utama ASDP Indonesia, Ferry Ira Puspadewi ketika dikonfirmasi sebelumnya menyatakan, seluruh korban telah 100 persen menggunakan life jacket, bahkan sebagian besar para korban berada di dalam sekoci penyelamat tertutup seperti tenda yang di dalamnya dilengkapi stok makanan.
Artinya aspek SOP kami telah dijalankan dengan baik dan tepat, karena ketika kapal berangkat, nakhoda telah mendapat izin dari otoritas pelabuhan dan cuaca saat berangkat pun cukup bersahabat, namun di tengah jalan cuaca berubah menjadi buruk dan nakhoda melaporkan untuk kembali ke Tobelo.
Selain itu, semua dokumen dan lisensi yang dimiliki KMP Bandeng pun terbukti valid. KMP Bandeng tidak melanggar muatan, saat kejadian memang membawa 12 truk namun kapal mampu mengangkut hingga maksimum 20 truk, sehingga kapasitasnya masih di bawah batas maksimum.
Ira menambahkan, pihaknya berkomitmen akan bertanggungjawab penuh atas biaya perawatan korban selama di Rumah Sakit serta membiayai perjalanan para korban menuju kediaman masing-masing.
Sebanyak 19 orang kembali ke Tobelo dan telah disiapkan bus, 10 orang kembali ke Manado dengan menggunakan pesawat, dan 14 orang ke rumah di Ternate. (Wisnu/Ant)