Relawan Gerakan Sekali Putaran menggelar konsolidasi pemenangan Prabowo-Gibran se-Jabodetabek di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (20/1/2024) Dok GSP

Kudus  Aktual.com – Ratusan warga yang tergabung dalam relawan Gerakan Sekali Putaran (GSP) Kabupaten Kudus menggelar kegiatan woro-woro gerakan pilpres sekali putaran dengan menggunakan mobil pick up dan pengeras suara, Sabtu (10/2/2024).
Kegiatan difokuskan di sejumlah Kecamatan yang ada di Kudus.

Koordinator GSP Kabupaten Kudus, Zadki mengatakan, masyarakat Jatim sangat antusias dan sangat senang dengan adanya kegiatan yang dilakukan relawan GSP ini.

“Mereka senang bahkan beberapa di antara mereka mendoakan agar paslon Prabowo-Gibran terpilih menjadi presiden dan wakil presiden di tahun 2024 nanti,” kata Zadki, dikutip Minggu (11/2/2024).

Menurutnya, masyarakat juga menyampaikan bahwa Prabowo dan Gibran adalah representasi dari keberlanjutan pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Zadki menilai hanya Prabowo – Gibran yang cocok dan layak meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi.

“Masyarakat Kudus mayoritas sepakat agar apa yang sudah dikerjakan pemerintahan Presiden Jokowi dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya yaitu Prabowo – Gibran,” ungkapnya.

Dikatakan Zadki, di hadapan warga, GSP memaparkan tentang pentingnya Pilpres 2024 dilaksanakan dalam sekali putaran saja, supaya hemat waktu, hemat biaya, dan lebih damai.

Sebab jika pilpres sampai ke putaran dua, tentu hanya ada dua pasang calon presiden dan wakil presiden. Tentu, kondisi ini berpotensi membuat masyarakat terbelah menjadi 2 kubu dan nantinya akan saling serang atau saling fitnah antara satu kubu dengan kubu yang lain, apalagi jika menggunakan isu SARA.

Hal ini bakal membuat keadaan sosial masyarakat tidak stabil, penuh ketakutan dan rasa was-was.

“Kami mendorong pilpres sekali putaran untuk kemenangan Pak Prabowo dan Mas Gibran karena keduanya adalah sosok yang tegas, berjiwa muda dan merakyat. Kami di Jatim yakin bahwa pasangan Prabowo-Gibran bisa mendamaikan suasana di masyarakat,” tegasnya.

Ditambahkan Zadki masyarakat harus sadar apabila pilpres diselenggarakan 2 kali putaran maka akan memicu terjadinya pembelahan atau perpecahan di masyarakat. Isu-isu agama, ras, suku, dan golongan akan digunakan untuk saling fitnah atau saling serang antar anak bangsa.

“Intinya kalau Pilpres 2024 sampai 2 kali putaran, masyarakat akan saling bertengkar karena beda pilihan, mungkin saja suami istri bercerai karena beda pilihan, antar tetangga tidak saling tegur sapa, dan lain sebagainya seperti pilpres-pilpres sebelumnya,” pungkasnya

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano