Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi saat dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Jakarta, pada Senin (21/2). Foto: Sekretarian Negara
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi saat dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Jakarta, pada Senin (21/2). Foto: Sekretarian Negara

Jakarta, Aktual.com – Kepala Badan Pangan Nasional/NFA (National Food Agency) Arief Prasetyo Adi menyatakan stabilitas pasokan dan harga pangan terutama pangan pokok menjadi perhatian publik. Keberadaan Badan Pangan Nasional sebagai lembaga yang baru dibentuk menjadi salah satu harapan dalam mengatasi permasalahan pangan.

“Saya sampaikan perlunya kolaborasi seluruh stakeholders pangan yang ada, Kementerian dan lembaga, private sector, universitas dan semua asosiasi. Jadi kita tidak bisa menyelesaikan masalah pangan di Indonesia tanpa ada kolaborasi semua pihak,” ujar Arief Prasetyo Adi dalam sebuah wawancara di stasiun TV swasta, beberapa hari lalu.

Arief Prasetyo Adi mengatakan wujud konkret dalam mensejahterahkan Petani adalah dengan mengajak mereka berkontribusi dalam memenuhi ketersediaan stok pangan hasil produksinya.

“Kita serap produk petani, hal ini tentunya akan mempengaruhi harga di tingkat Petani, di hilirnya juga perlu dijaga sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Hilir pangan kita jaga antara inflasi dengan kesejahteraan Petani yang perlu diseimbangkan, disini nanti ada peran BUMN Pangan ada Holding Pangan ID FOOD beserta Anak Perusahaanya dan juga Perum BULOG,” katanya.

“Kita bereskan semua persoalan pangan, dan perlu dua sisi, pertama Produsen dan disisi lain end customer masyarakat, keduanya dipelihara dan seimbang,” tambahnya .

Selain itu, Arief melanjutkan pentingnya konektivitas antar daerah dalam upaya menjaga keterjangkauan pangan yang merata di seluruh wilayah.

“Kerja sama antar daerah menjadi penting, konektivitas antara daerah produsen dan konsumen itu juga penting karena selama ini banyak daerah yang tidak bisa hilirisasi sehingga di situlah peran kita bersama,” terangnya.

Mengenai integritas, Arief menegaskan zero tolerance for integrity yang diterapkan di seluruh insan Pangan, untuk pembenahan pangan.