Jakarta, Aktual.co — Indonesia dan Jepang sepakat untuk bekerja sama meningkatkan investasi dan promosi antara kedua negara, setelah kedua kepala negara bertemu di Tokyo, Senin (23/3). Kesepakatan itu dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman bersama (Memorandum of Understanding/MoU) yang ditandatangani oleh Ketua Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani dan Chairman dan CEO Japan External Trade Organization Hiroyuki Ishige (Jetro) di Hotel Imperial Tokyo, Senin.

“Dari sini ada dua hal yang diharapkan dari Jetro yakni meningkatkan promosi dan kualitas investasi Jepang ke Indonesia,” kata Franky Sibarani setelah penandatanganan MoU itu.

Ia mengatakan hal yang juga diharapkan Indonesia dari Jepang melalui Jetro yakni Jetro bisa menjembatani untuk meningkatkan kualitas investasi dan penjaringan investor baru ke Indonesia. Menurut dia, dengan adanya Jetro melalui kerja sama itu, investasi Jepang ke Indonesia bisa ditingkatkan kualitasnya. “Jepang selama ini terkenal dengan investasinya di Indonesia terbatas pada sektor otomotif dan elektroniknya, padahal potensi perusahaan mereka di bidang lain besar yang bisa diarahkan ke Indonesia dan pada saat yang sama kita punya potensi sumber daya yang besar pula,” katanya.

Misalnya, pada sektor maritim dalam bidang pengalengan ikan dan galangan kapal, ada beberapa perusahaan Jepang yang fokus pada core business itu menyatakan berminat untuk berinvestasi di Indonesia meski sebelumnya Jepang belum banyak dikenal dalam bidang itu.

Namun, Franky menekankan perlunya perluasan dan peningkatan kualitas investasi dari para investor Jepang sebagai salah satu investor tertua Indonesia setelah Belanda dan Inggris. “Di bidang pertanian ada juga yang sudah berminat untuk investasi di Indonesia termasuk perusahaan penghasil sorbitol lalu peternakan,” katanya.

Tapi ia menekankan bukan berarti Indonesia akan meninggalkan basis kerja sama investasi yang sudah eksisting dengan Jepang melainkan justru akan terus meningkatkannya. Ia mencontohkan pada sektor otomotif misalnya, Indonesia akan menarik industri komponen otomotif untuk hadir di Indonesia.

“Selama ini kita banyak melakukan importasi komponen otomotif dari luar, itu menggerus devisa jadi kalau ini bisa dibangun di dalam negeri akan bagus karena industri komponen menjadi pilar penting industri otomotif,” katanya.

Pihaknya sendiri menargetkan kerja sama dengan Jetro mampu mendongkrak total investasi Jepang ke Indonesia tahun ini hingga mencapai 5,4 miliar dolar AS. Di ASEAN, Indonesia menempati posisi tiga besar setelah Singapura dan Thailand sebagai negara tujuan investasi Jepang.

Franky mengatakan total realisasi investasi Jepang ke Indonesia pada Januari hingga Oktober 2014 mencapai 3,7 miliar dolar AS. Tren itu meningkat signifikan dimana pada November 2014 hingga akhir Februari 2015 nilai total investasi Jepang ke Indonesia sudah berada di angka 1,5 miliar dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh: