Jakarta, Aktual.com — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Polisi Tito Karnavian mengatakan, ISIS memanfaatkan jaringan lokal di Indonesia untuk menyebarkan ideologinya.
“ISIS dan Al Qaeda itu jaringan luar negeri, namun bagi beberapa kelompok yang mempunyai paham yang sama bisa saja mendukung gerakan tersebut,” kata Tito di Jakarta, Senin (21/3).
Dengan adanya jaringan-jaringan lokal yang sepaham dengan ISIS, kata dia, kemudian dimanfaatkan untuk bersembunyi serta menyebarkan ajaran kekerasan.
Dia pun berjanji akan melakukan penelusuran, untuk menangkal paham-paham teroris yang ada dengan adanya beberapa anggota teroris, yang sudah tertangkap diharapkan bisa menjadi langkah awal.
Sebelumnya, M Tito telah menyiapkan konsep penanggulangan terorisme dengan fokus utama program pencegahan atau kontraradikalisasi.
“Tentu saja itu harus melibatkan beberapa stakeholder baik pemerintah maupun nonpemerintah dalam rangka membendung paham radikal di Indonesia.”
Namun, Tito mengaku akan lebih dulu mempelajari program yang disusun BNPT untuk satu tahun ini, apakah program itu sudah memadai atau sesuai dengan konsep yang akan diterapkan nanti.
Program kedua adalah rehabilitasi dan deradikalisasi. Menurut Tito, tugas ini akan menyasar para pelaku terorisme yang sedang menjalani hukuman di dalam lembaga pemasyarakatan maupun yang sudah bebas.
Menurut dia, perlu ada satuan tugas khusus untuk melaksanakan rehabilitasi dan deradikalisasi. “Satgas khusus itu tugasnya adalah melakukan penegakan dan pembinaan kepada mereka sehingga ke depan kita harapkan paham radikal itu tidak berkembang.”
Dari aspek penegakan hukum, BNPT akan memperkuat kemampuan deteksi dengan koordinasi intelijen dan satgas, termasuk deteksi teknologi informasi intelijen dan perangkat lunak analisis terbaru. BNPT juga akan meningkatkan kemampuan penyidikan secara ilmiah serta kemampuan penindakan.
“Yang pasti, BNPT harus memperkuat sinergi dengan melibatkan stakeholder. Termasuk menyatukan internal di Polri juga TNI agar pencegahan terorisme itu bisa lebih masif dan terarah.”
Tito juga menekankan pentingnya memperkuat kerja sama internasional mengingat terorisme sudah menjadi masalah global, terutama terkait Al Qaeda dan ISIS.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu