Warga mengecek perdagangan saham di Jakarta, Jumat (8/1). Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat sebesar 15,84 poin atau 0,35 persen di posisi 4.546,28. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc/16.

Jakarta, Aktual.com — Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio, mengakui sempat terjadi kepanikan di lantai bursa akibat teror yang terjadi di Sarinah Thamrin, Jakarta.

Ia mengakui bahwa sempat terjadi aksi jual saham secara masif.

“Panik jual saham oleh investor sempat terjadi akibat ledakan di kawasan Sarinah, Jakarta. Namun, itu hanya bersifat sementara. IHSG sempat melemah 1 persen, dalam perjalanannya indeks BEI tidak terkoreksi lebih dalam,” ujar Tito Sulistio, di Jakarta, Kamis (14/1).

Oleh karenanya, ia meminta pemerintah bergerak cepat mengatasi teror bom. Karena sambung dia, ini mampu meredakan kekhawatiran investor di pasar saham.
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, Samsul Hidayat mengharapkan pelaku pasar tidak terlalu mengkhawatirkan hal yang terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta.

“Kalau pun ada ‘shock’, itu sementara. Sudah ada penanganan dari pemerintah mengenai hal itu. Semoga kepercayaan investor ke depannya lebih baik,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Nebby