Jakarta, Aktual.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus melakukan upaya transformasi sumber daya di tubuh BUMN. Upaya itu dinilai berhasil dan direspons baik oleh pasar.

Bukti nyata dari keberhasilan itu terlihat dari masuknya dua orang direksi BUMN yakni Muhammad Fajrin Rasyid dari Telkom dan Maya Watono dari Injourney ke dalam daftar fortune top 40 Indonesia.

Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad menilai keberhasilan tersebut tidak terlepas dari keputusan Menteri BUMN Erick Thohir yang memberikan kepercayaan penuh kepada kelompok milenial untuk mengelola perusahan-perusahan milik BUMN.

“Saya kira ada beberapa langkah yang menurut saya salah satunya penunjukan milenial yang cukup capable, dan diharapkan bisa mendobrak budaya karena punya kemampuan, punya daya saing dan sebagainya,” kata Tauhid Ahmad, Jumat (25/2).

Tauhid menuturkan saat ini banyak perusahan-perusahan teknologi di dunia itu dipimpin oleh anak-anak muda. Sehingga, kelompok muda ini berani mengambil suatu perubahan karena mereka diyakini memiliki kemampuan, apalagi di tengah perubahan teknologi digital yang begitu pesat.

“Misalnya banyak pemimpin-pemimpin teknologi dunia itu kelompok-kelompok muda, kelompok milenial yang sangat adaptif terhadap perubahan teknologi, terhadap perubahan future, kedepan itu akan seperti apa itu kelebihannya lah. Itu saya kira suatu konsekuensi sebuah zaman apalagi di tengah perubahan teknologi digital sekarang,” ujarnya.

“Jadi transformasi harus penting karena didahulukan, model bisnis berubah, model tata kerja organisasi berubah, good governance perspektifnya sudah berubah,” Ujar Tauhid.

Lebih lanjud, Tauhid berkata kepercayaan Erick Thohir kepada kelompok muda ini dinilai sangat tepat, dan perlu ada langkah-langkah lainnya yang dinilai bisa membawa perubahan signifikan kepada perusahan-perusahan BUMN ke depan.

“Saya kira itu harus dilakukan, dan memang saya belum bisa menilai apa yang Pak Erick lakukan, mengamati one by one tapi saya kira beberapa sudah ada langkah positif meskipun memang perlu tahap inisiatif, belum bisa ketahuan hasilnya,” kata Tauhid.

Meski perusahan masih membutuhkan waktu untuk keluar dari permasalahan-permasalahan kecil akibat pandemi Covid-19, namun hal itu diyakini bisa diatasi oleh Erick Thohir dan jajarannya lewat keberhasilan beberapa perusahan yang selalu menyumbang deviden kepada negara dengan jumlah besar, seperti Bank Himbara, Telkomsel dan beberapa perusahan lainnya.

“Sudah ada indikator lah keberhasilan itu, sudah ada parameter tapi kinerja perusahaan butuh waktu sampai seluruh BUMN ini juga keluar dari situasi pandemi. Beberapa perusahan saat ini tetap penyumbang deviden seperti Bank, Telkomsel ya dan beberapa nama-nama besar yang memang sudah besar, namun belum ada yang keluar dari situasi ini (pandemi),” ujarnya .

Lebih dari itu, Tauhid meminta agar Erick Thohir dalam menunjukan pemimpin perusahan, perlu diperhatikan agar tidak terjadi rangkap jabatan, karena hal ini bisa berpengaruh pada kinerja.

“Dan dihindari katakanlah standar ganda terutama jabatan rangkap dan sebagainya, sehingga transformasi SDM bisa berjalan smooth,” pungkasnya.

Sebelumnya, dua direksi yang berhasil masuk Indonesia Top 40 Under 40 itu adalah Direksi Digital Business Telkom Indonesia Muhammad Fajrin Rasyid (35 tahun) dan Direksi Pemasaran Injourney Maya Watono (39 tahun). Masuknya Fajrin dan Maya telah membuktikan, bagaimana kesuksesan transformasi human capital BUMN.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu