Kantor berita Spanyol EFE mengatakan orang kedua ditangkap di kota Oujda dan merupakan saudara dari salah satu anggota kelompok di Barcelona. Sumbernya tidak mengkonfirmasi itu.

Zoido, yang berbicara setelah bertemu dengan menteri dalam negeri Maroko di ibu kota Maroko, Rabat, mengatakan bahwa pihak berwenang Spanyol dan Maroko bekerja sama dalam penyelidikan tersebut.

Sebagian besar tersangka penyerang adalah orang Maroko dan seorang imam yang diduga melakukan radikalisasi kelompok itu yang melakukan perjalanan ke sana tak lama sebelum serangan tersebut terjadi.

Enam dari penyerang ditembak mati oleh polisi dan dua lainnya tewas dalam ledakan di rumah di Alcanar. Empat orang lainnya ditangkap karena serangan tersebut, dua di antaranya kini telah dilepaskan dalam syarat tertentu.

Tiga belas orang tewas dan setidaknya 50 lainnya mengalami luka dalam serangan teroris di kota Barcelona pada Jumat (18/8).

Serangan terjadi pada sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

Seorang pria, yang digambarkan berbadan langsing dan berusia pertengahan 20 tahunan, mengendarai mobil van putih dengan kecepatan tinggi sepanjang beberapa ratus meter ke arah Las Ramblas, berusaha menabrak sebanyak mungkin orang.

Las Ramblas adalah suatu daerah terkenal di Barcelona yang dikunjungi banyak wisatawan. Kawasan itu dipenuhi dengan toko, kedai minuman dan restoran.

Kepolisian Spanyol menggambarkan insiden itu sebagai serangan teror.

Sejak awal 2015, Spanyol telah menahan lebih dari 230 tersangka teroris pegaris keras.

Barcelona adalah kota tujuan utama wisatawan dan dikunjungi lebih dari 32 juta orang, banyak di antaranya wisatawan harian, yang terhitung mengunjungi kota itu pada 2016.[ant]

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Andy Abdul Hamid