Perajin menyelesaikan pembuatan payung kertas dan kain atau yang lebih dikenal dengan payung geulis di Kampung Panyingkiran, Indihiang, Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (3/9). Dulu jumlah perajin payung geulis ini hampir sekampung, namun kini berkurang drastis dan hanya menyisakan tujuh orang saja. AKTUAL/TINO OKTAVIANO
Fungsi payung geulis mulai bergeser. Bukan sebagai pelindung diri dari panas dan hujan lagi. Melainkan hanya untuk hiasan.
Payung Geulis sendiri telah membawa nama Kota Tasikmalaya ke kancah nasional karena keindahannya. Bahkan negara-negara asing pun tak sedikit yang meminati karya seni anak bangsa tersebut.
Perajin menyelesaikan pembuatan payung kertas dan kain atau yang lebih dikenal dengan payung geulis di Kampung Panyingkiran, Indihiang, Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (3/9). Dulu jumlah perajin payung geulis ini hampir sekampung, namun kini berkurang drastis dan hanya menyisakan tujuh orang saja. AKTUAL/TINO OKTAVIANO
Perajin menyelesaikan pembuatan payung kertas dan kain atau yang lebih dikenal dengan payung geulis di Kampung Panyingkiran, Indihiang, Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (3/9). Dulu jumlah perajin payung geulis ini hampir sekampung, namun kini berkurang drastis dan hanya menyisakan tujuh orang saja. AKTUAL/TINO OKTAVIANO
Seiring berjalan waktu,harga bahan baku seperti kayu, kain, cat, kertas dan bahan lainnya yang semakin naik kini menjadi rintangan berat bagi perajin yang sangat sulit untuk menaikkan harga jual. Ditambah dengan minimnya regenerasi membuat produksi payung tersebut seakan menjadi “hidup segan matitak mau”.
Perajin menyelesaikan pembuatan payung kertas dan kain atau yang lebih dikenal dengan payung geulis di Kampung Panyingkiran, Indihiang, Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (3/9). Dulu jumlah perajin payung geulis ini hampir sekampung, namun kini berkurang drastis dan hanya menyisakan tujuh orang saja. AKTUAL/TINO OKTAVIANO
Perajin menyelesaikan pembuatan payung kertas dan kain atau yang lebih dikenal dengan payung geulis di Kampung Panyingkiran, Indihiang, Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (3/9). Dulu jumlah perajin payung geulis ini hampir sekampung, namun kini berkurang drastis dan hanya menyisakan tujuh orang saja. AKTUAL/TINO OKTAVIANO
Perajin membanderol payung geulis dengan harga bervariasi. Mulai dari Rp 30 ribu sampai Rp 300 ribu.
Perajin menyelesaikan pembuatan payung kertas dan kain atau yang lebih dikenal dengan payung geulis di Kampung Panyingkiran, Indihiang, Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (3/9). Dulu jumlah perajin payung geulis ini hampir sekampung, namun kini berkurang drastis dan hanya menyisakan tujuh orang saja. AKTUAL/TINO OKTAVIANO