“Kebetulan kami memang kenal dengan pimpinan pusat Isetan di Jepang karena saya harus pilih-pilih mal ‘branding’ internasional,” ujarnya.
Meskipun tujuan pameran tersebut untuk pengenalan kerajinan tangan dari perak, pengelola mal papan atas itu tetap mengizinkan Runi menjual produk perhiasan perempuan yang ditawarkan mulai dari 600 RMB hingga 7.000 RMB (sekitar Rp1,2 juta hingga Rp14,5 juta) itu.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Djauhari Oratmangun, menganggap pameran yang digelar di mal papan atas tersebut memberikan nilai tambah bagi industri kreatif Indonesia di luar negeri.
“Saya berharap Isetan juga memberikan kesempatan kepada industri kreatif dari Indonesia lainnya. Kalau Runi Palar bisa, kenapa yang lain tidak?” katanya seusai bertemu Runi dan dua GM Tianjin Isetan Company Limited, Asakawa Koichi dan Yamaguchi Daito.
Selain kawasan Asia, Runi yang dulunya seoranng penari di Yogyakarta itu sudah malang-melintang memamerkan produknya di sejumlah negara di Amerika dan Eropa.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid