Jakarta, Aktual.com — Duta Besar Jerman untuk Indonesia Georg Witschel dan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan sepakat untuk menandatangani perjanjian komprehensif tentang kerja sama teknis di Kementerian Keuangan pada Selasa (7/7).
Dalam perjanjian tersebut, Jerman menyerahkan bantuan senilai 58,4 juta Euro kepada Indonesia.
“Dalam rangka untuk melanjutkan kerja sama yang baik antara Jerman dan Indonesia di bidang perlindungan hutan, energi, dan perubahan iklim maka hampir 28 juta Euro dari jumlah total tersebut akan difokuskan terhadap bidang-bidang tersebut,” kata Witschel dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (8/7).
Ia mengataan bantuan tersebut akan masuk melalui program “Policy Advice on Environment and Climate Change (PAKLIM)” dan “the Forest and Climate change (FORCLIME)”.
“PAKLIM berkonsentrasi pada pelaksanaan langkah-langkah seperti dukungan program nasional aksi mitigasi atau yang disebut ‘NAMAs’ di provinsi dan kota serta masuknya sektor swasta dan sensitisasi masyarakat untuk mencapai tujuan perubahan iklim di Indonesia,” tuturnya.
Sedangkan FORCLIME, kata Witschel, berfokus pada penggunaan lahan berkelanjutan seperti perlindungan sumber daya alam, pengelolaan hutan yang solid, dan pendekatan keuangan yang inovatif untuk program kehutanan.
Sementara itu, proyek lebih lanjut dalam kerja sama ini adalah tindakan mitigasi yang sesuai di Indonesia, pasokan pendingin udara yang efisien untuk industri dan perdagangan di Indonesia, dukungan kepada “Indonesia Climate Change Trust Fund”, dan perbaikan transportasi perkotaan.
Menurut dia, Jerman setuju dengan pemerintah Indonesia yang melalukan promosi investasi dan tenaga kerja yang berkualitas baik karena merupakan kunci untuk perkembangan ekonomi negara, namun pengurangan kemiskinan dan kesenjangan di daerah tetap merupakan tugas penting yang juga harus diselesaikan.
“Oleh karena itu, dalam perjanjian ini juga dikontribusikan untuk pembangunan daerah dan investasi, program perlindungan sosial, pendidikan teknis dan pelatihan,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi langkah Indonesia untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan, misalnya reformasi administrasi, meningkatkan jaringan global dengan kerja sama trilateral dan selatan-selatan, dan mencegah korupsi dengan dukungan KPK.
Pemerintah Jerman dan Indonesia dijadwalkan akan bertemu akhir tahun ini untuk memutuskan investasi lebih lanjut di tahun-tahun mendatang.
Artikel ini ditulis oleh: