Jakarta, Aktual.co — Sonangol EP sebagai pemasok sebagian kebutuhan minyak Indonesia, mengurangi peran Petral merupakan buah peran dari Surya Paloh. 
Seperti dikutip dari laman Kontan, pemilik media group ini justru tidak menampiknya, dia dengan tegas menyatakan bahwa Sonagol EP disarankan kepada Presiden Jokowi untuk membabat peran kartel dalam impor minyak. 
“Hanya saran kecil saja tentang Sonangol,” ujar Surya di Kantor Partai Nasdem, Jakarta, Kamis (6/11).
Kata Surya Paloh lagi, dia menyarankan Sonangol kepada Presiden Jokowi bertujuan membantu pemerintah baru agar bisa menghemat dari impor minyak dan bahan bakar minyak (BBM).
Maklum, selama ini pemerintah melalui Pertamina melakukan impor minyak melalui pihak ketiga atau kartel alias tidak membeli minyak langsung ke produsennya.
“Impor minyak jadi mahal dan memberatkan negara. Jika Indonesia membeli langsung ke produsen, biaya impor bisa ditekan. Seperti yang dilaksanakan dengan Sonangol,” ungkapnya.
Sementara itu, terkait masalah pelibatan PT Surya Energi Raya, perusahaan minyak miliknya dalam mempertemukan Pertamina dan Sonangol, Surya Paloh menanggapinya dengan enteng, kata dia, dirinya dan perusahaannya tidak ada kepentingan bisnis dalam impor minyak.
“Saya hanya sebatas mempertemukan Sonangol dengan Pemerintah,” sergahnya.  
Perlu diketahui, Grup Sonangol adalah kongsi lama Surya Paloh. Sonangol ini dikuasai oleh oleh konglomerasi China yang diketahui bernama Sam Pa. Sam Pa dianggap media-media Barat sebagai pemilik CIF. Di Angola, tangannya melalui China Sonangol. Dan Sam Pa ini memiliki koneksi sangat kuat dengan para kepala negara di Afrika dan Amerika Latin.
 Tahun 2009, Surya Energi mendapat pinjaman modal dari China Sonangol International Holding Ltd. Anak usaha Sonangol EP tersebut menyuntikkan dana 200 juta dolar AS ke Surya Energi untuk menggarap Blok Cepu.
Asal tahu saja, Surya Energi adalah pemilik 75 persen saham PT Asri Darma Sejahtera. Sementara 25 persen saham perusahaan ini dikuasai oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Asri Darma inilah yang mendekap 4,5 persen saham blok minyak jumbo di Cepu.
Saran tersebut diamini langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga koleganya di Partai Golkar dulunya. Dan hal ini terbukti saat Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang penandatanganan nota kesepahaman Sonangol dan Pertamina. Nota kesepahaman dihadiri Wakil Presiden Angola Manuel Domingos Vicente. Acara dilakukan di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (31/10).
Sementara, PDIP meyakini bahwa Pemerintahan Jokowi secara tegas juga menjalankan kebijakan efisiensi hulu-hilir di sektor energi, melakukan audit migas, dan terus berupaya memerangi mafia migas, termasuk langkah terobosan MoU dengan Pemerintah Angola yang menghemat anggaran Rp 15 triliun
Pelibatan perusahaan Surya Paloh dalam memfasilitasi Sonagol EP dan Pemerintah, diamini oleh Direktur Utama Surya Energi, Reri Murdijat. Dari proses inilah muncul spekulasi baru adanya kartel baru dari oil and gas
“Kami tidak memiliki hubungan apapun dalam kerjasama antara Pertamina dengan Sonangol,” tandas dia.
Dia menyatakan, kerjasama Surya Energi dengan Grup Sonangol sebatas pada pendanaan proyek Blok Cepu tahun 2009 yang senilai USD 200 juta  itu. 
“Saya enggak bisa ngomong lebih detail,” jelas dia seperti dikutip dari laman Kontan. Bisnis minyak memang menggiurkan. Mudah-mudahan saja deal bisnis ini tak melahirkan kartel baru.

Artikel ini ditulis oleh: