Jakarta, Aktual.com – Badai salju di Provinsi Hubei sejak Rabu (24/1), menimbulkan kerugian senilai 270 juta RMB (Rp540 miliar) atas kerusakan rumah penduduk dan fasilitas umum lainnya di wilayah tengah China itu.
Lebih dari 670 jiwa warga setempat terkena dampak dari bencana tersebut. Dinas Sosial Provinsi Hubei mengalokasikan dana 124 juta RMB (Rp248 miliar) untuk mengatasi dampak bencana, di samping juga membagikan 6.400 potong jaket dan selimut kepada warga terdampak, demikian laporan sejumlah media resmi China yang dipantau Antara di Beijing, Minggu.
Informasi yang diperoleh dari tim darurat bencana Kota Shiyan, Hubei, seorang perempuan hamil yang menderita tumor intrakranial di rumah sakit umum daerah setempat mendesak untuk dipindahkan ke rumah sakit lainnya guna menjalani operasi.
Seorang petugas kepolisian melakukan pengawalan di jalan raya menuju helikopter yang membawa pasien menuju rumah sakit. Ibu hamil tersebut akhirnya melahirkan bayi dengan selamat, Sabtu (27/1) petang.
Sementara itu, badai salju di Provinsi Anhui telah mengakibatkan tujuh ribu jiwa terkena dampaknya.
Kerugian ekonomi sebagai akibat langsung dari bencana tersebut mencapai 24,3 juta RMB (Rp48,6 miliar), termasuk kerugian sektor pertanian senilai 18 juta RMB (Rp36 miliar) di tiga kota di provinsi tersebut.
Di Provinsi Jiangsu, ketebalan salju telah mencapai 11,6 milimeter. Hampir 60 rute bus, 1.000 jadwal keberangkatan kereta jarak jauh, dan 500 jadwal penerbangan dibatalkan. Bandar Udara Internansional Nanjing juga ditutup sementara akibat bencana tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby