Jakarta, Aktual.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mencatat kerugian sekitar Rp800 juta akibat banjir bandang yang terjadi setelah kebakaran hutan dan lahan di Gunung Merbabu.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan, menyampaikan informasi ini pada hari Kamis (30/11) di Jakarta. Alexander menjelaskan bahwa angka tersebut diperoleh dari hasil asesmen tim lapangan, yang melakukan pengamatan langsung dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.
“Hasil asesmen kami menunjukkan kerugian materil sekitar delapan ratus juta rupiah, meliputi rusaknya pipa pralon dan pondasi jalan yang tergerus,” ungkap Alexander.
Menurut laporan BPBD Kabupaten Semarang, peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa. Meskipun demikian, banjir tersebut menyebabkan satu motor warga hanyut, kerusakan saluran air di empat dusun Desa Tajuk, dan terputusnya tiga akses jalan penghubung antar desa.
“Dua akses jalan sudah dibersihkan dengan eskavator bekerja sama dengan pihak BBWS Pemali Juana Jawa Tengah. Namun, jalan penghubung dusun Ngaduman ke Gedong masih mengalami kerusakan parah, sehingga kami bekerjasama dengan komunitas Jeep 4×4 untuk menarik batu yang menghalangi jalan,” tambah Alexander.
Tim gabungan terus berupaya membersihkan lokasi dan memperbaiki akses jalan dengan bantuan lintas stakeholder dan masyarakat setempat. Banjir bandang terjadi di dua desa di lereng Gunung Merbabu pada Jumat (24/11), setelah hujan intensitas tinggi melanda kawasan puncak Gunung Merbabu dalam waktu yang cukup lama. Wilayah yang terdampak meliputi Desa Tajuk dan Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan