Jakarta, Aktual.co — Misi Pendukung PBB untuk Libya (UNSMIL) melaporkan bahwa kerusuhan di beberapa bagian Libya telah menambah krisis pengungsi, dan membuat lebih dari 100.000 orang meninggalkan rumah mereka.
“Menurut Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR), sedikitnya 100.400 orang telah meninggalkan tempat tinggal mereka dalam satu bulan terakhir akibat pertempuran sengit di Kota Kecil Benghazir dan Derna di Libya Timur serta di wilayah Libya Tenggara dan Barat,” kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric, di Markas PBB, New York, Selasa (18/11).
Sejak Mei, hampir 400.000 orang telah kehilangan tempat tinggal di Libya, katanya.
“Banyak orang yang meninggalkan tempat tinggal mereka dan tersebar di 35 kota kecil dan besar, dan memerlukan makanan, air, tempat berteduh, perawatan kesehatan dan komoditas dasar lain,” kata dia.
Libya dalam kondisi tidak stabil ketika bentrokan sengit berkecamuk di negara Afrika Utara itu. Sejak penggulingan Muammar Gaddafi pada 2011, Pemerintah Libya berada di bawah kendali brigade merah karena pemerintah pusat tak bisa mengendalikan keadaan di wilayahnya.

Artikel ini ditulis oleh: