Jakarta, Aktual.co — Komunitas Jajaran Relawan Untuk Melestarikan Penyu Bantul atau “Jarum Pentul” terus berupaya menjaga kelestarian hewan laut dilindungi khususnya jenis penyu di pantai selatan Jawa karena masih terjadi penangkapan dan perburuan.
“Upaya kami lakukan memberikan sosialisasi dan pemahaman khususnya kepada nelayan di wilayah pantai selatan DIY untuk tidak menangkap dan mengkonsumsi penyu,” kata Ketua Relawan Jarum Pentul, Ferry Munandar, Minggu (3/1).
Menurut dia, upaya untuk menjaga agar penyu-penyu yang diperkirakan jumlahnya tinggal sedikit tersebut tidak punah.
“Kalau untuk di wilayah Bantul, nelayan sudah tak ada lagi yang memancing penyu untuk dikonsumsi sendiri atau disajikan ke tamu,” katanya.
Ia mengatakan, penangkapan penyu memang potensi lebih besar terjadi di pantai daerah Gunung Kidul. Apalagi, di sana merupakan kawasan habitat penyu makan.
“Ada dua tempat habitat penyu, yaitu untuk bertelur dan makan. Di Bantul, kawasan yang lebih besar potensinya untuk bertelur. Sementara, di Gunungkidul itu kawasan mereka untuk makan. Karena di sana banyak tersedia rumput laut dan ubur-ubur berukuran kecil,” katanya.
Kepala Seksi Konservasi Balai Konservasi Sumber Dalam Alam (BKSDA) Yogyakarta Titik Sudaryanti mengatakan kesadaran masyarakat atau nelayan di pesisir pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih minim terhadap pelestarian hewan laut dilindungi, yaitu penyu. Terutama mereka yang ada di daerah-daerah pelosok.
“Baik sengaja ataupun tidak, sampai saat ini masih ada yang menangkap penyu. Baik itu terkena pancing mereka atau jaring,” katanya.
Ia mengatakan, kadang kalau terkena pancing ada yang dilepas langsung, namun masih ada juga yang kemudian dibawa untuk dikonsumsi.
“Masih belum semua masyarakat di sepanjang pantai selatan mempunyai kesadaran terhadap pelestarian hewan dilindungi,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby