Jakarta, Aktual.com – Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui ‘kecolongan’ dalam urusan pemberian rumah susun (rusun). Terbukti dengan banyaknya penghuni rusun yang tidak sesuai peruntukkan. Seperti berasal dari luar Jakarta hingga ada penghuni yang punya mobil pribadi.
Padahal rusun tersebut diperuntukkan untuk warga miskin korban gusuran dan kebakaran. “Dari dulu (kecolongan). Dari saya masuk ke DKI kenapa orang miskin dari sungai balik lagi. Ternyata karena mendapat rumah susun buat dijual,” kata Ahok, di Balai Kota, Senin (15/6).
Ahok menuturkan modus jual-beli rusun. Biasanya, kata dia, begitu tahu bakal ada penggusuran, si oknum pemilik lahan buru-buru menempatkan orang suruhan untuk menempati lokasi gusuran. “Tujuannya agar mendapat konpensasi rusun. Setelah dapat rusun, oknum tersebut pun menjual unit rusun tersebut kepada warga mampu,” ucap dia.
Kejadian ini, diakui Ahok berlangsung sejak lama. Untuk memberi efek jera, Ahok pun siap memidanakan oknum penjual unit rusun tersebut. Selain itu, Pemprov DKI juga akan lakukan razia.
“Karena sudah gunakan ATM dari bank kita samakan dengan KTP, nama kamu dan alamat. Kalau di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil bisa ‘main’, tapi di BI (Bank Indonesia) ngga bisa. Kalau semuanya ngga sama, saya akan penjarakan semuanya,” ucap dia.
Artikel ini ditulis oleh: