Jakarta, Aktual.co — Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman mengatakan, hingga saat ini rasio elektrifikasi nasional masih 84,35%. Sementara sisanya sebesar 15,65% masih belum menikmati listrik.

“Ada 15,65% itu sekitar 10 juta Kepala Keluarga (KK) masih belum menikmati listrik,” kata Jarman saat ditemui di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (24/3).

Ia mengungkapkan bahwa saat ini terdapat beberapa daerah yang juga mengalami kekurangan pasokan listrik. Krisis listrik tersebut terjadi di daerah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Belitung, dan Sulawesi Utara.

“Dari 22 sistem kelistrikan di Indonesia, hanya 6 sistem yang kondisinya normal atau memiliki cadangan di atas 20%. Sedangkan 11 sistem dalam kondisi siaga karena cadangan listriknya di bawah 20%. Kalau ada 1 pembangkit listrik mati, bisa kekurangan listrik. Sisanya ada 5 sistem yang defisit listrik,” ungkapnya.

Ia menambahkan, saat ini kapasitas terpasang listrik nasional mencapai 53.500 MW dengan komposisi 48.000 MW milik PT PLN (Persero) dan sisanya milik swasta atau Independent Power Producer (IPP).

“Setiap ekonomi Indonesia tumbuh 5,9% per tahun, kapasitas listrik harus ditambah minimal 8,7%,” Saat ini pemerintah fokus menyelesaikan program pembangunan 35.000 MW ditambah 7.000 MW pembangkit yang sudah dalam tahap konstruksi,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka