Jakarta, Aktual.co — Pemerintah dan PT Freeport Indoenesia masih terus membahas rencana amandemen kontrak. Hari ini (6/1), Pemerintah melalui Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM R Sukhyar kembali bertemu dengan Presiden Direktur Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto untuk membahas enam poin amandemen kontrak.

“Tadi ketemu Freeport, ya sudah berulangkali kita bertemu dan bahas ini (amandemen kontrak), tapi sampai sekarang tidak ada progres, belum ada kemajuan,” kata Sukhyar kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Tebet, Jaksel, Selasa (6/1).

Ia menjelaskan, pembahasan amandemen Freeport ini sudah dilakukan sejak tahun lalu dan terus berjalan sampai sekarang. Adapun kemajuan dari pembahasan tersebut adalah kesungguhan Freeport untuk membangun smelter dengan memberikan uang jaminan USD115 juta. Meski begitu, sampai saat ini progres pembangunan smelter sendiri belum juga terlihat.

“Smelter Freeport, ya bagaimana mau jawabnya, sampai saat ini tidak ada progres juga yang baik dari smelter Freeport baik lokasinya di mana. Lahannya di mana juga belum ada,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka