Petugas SPBU melakukan pengisian bahan bakar ke kendaraan roda dua di SPBU Muri 44-52108, Tegal, Jawa Tengah, Senin (29/5). Pertamina akan perkuat pasokan distribusi BBM ke wilayah-wilayah yang dilalui pemudik serta akan menyalurkan BBM dalam bentuk kemasan agar memudahkan pemudik yang terjebak macet. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pd/17

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah mengaku bahwa PT Pertamina (persero) menjanjikan akan mencapai target pembangunan SPBU penyalur BBM Satu harga  yang jumlahnya pada tahun ini ditetapkan 54 titik. Diketahui hingga saat ini lembaga penyalur baru tersedia atau terbangun sebanyak 26 titik.

Berdasarkan roadmap program BBM Satu Harga, ditargetkan SPBU penyalur hingga  tahun 2019 terbangun sebanyak 158 lembaga penyalur dengan rincian tahun 2017 sebanyak 54 penyalur, 2018 sebanyak 50 titik dan tahun 2019 sebanyak 46 titik.

“Sampai sekarang Pertamina melaporkan masih sanggup untuk yang 2017, masih bisa,” kata Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi, Harya Adityawarman dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (3/11).

Kendati waktu tersisa hanya dua bulan, Harya sediri percaya dengan janji Pertamina untuk merealisasikan target 54 titik tersebut. Menurut harya memang pembangunan fisik SPBU BBM Satu Harga tidak rumit seperti SPBU pada umumnya, hanya saja kendala yang dihadapi terkait koordinasi dengan pemerintah daerah dan pembebasan lahan.

“Jangan bayangkan SPBU BBM Satu Harga seperti SPBU pada umumnya. SPBU BBM Satu Harga sangat sederhana. Jadi pembangunannya bisa lebih cepat,” ujar dia.

Lalu terkait adanya aksi kecurangan pemborongan BBM Satu Harga yang pernah terjadi pada dua SPBU penyalur di Papua, menjadi evaluasi bagi kementerian ESDM.

“Dua jam habis diborong, Jadi mahal lagi. Kita koordinasi dengan pemerintah daerah agar aparat keamanan melakukan pengawasan,” pungkas Harya.

(Reporter: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka