Jakarta, aktual.com – Rasulullah Saw merupakan sosok atau gambaran seseorang yang memiliki kemuliaan, keindahan serta kesempurnaan dalam segi apapun baik segi tersebut bersifat dunia seperti ibadah, keimanan dan lain-lain, dan juga dalam segi dunia seperti akhlak yang tinggi, paras yang indah dan lain-lain.
Maulana Syekh Yusri Rusydi menjelaskan, bahwa Rasulullah Saw adalah merupakan orang yang paling sempurna dan yang paling baik isyrahnya (hubungannya) dengan para istri-istrinya. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik terhadap istrinya dari kalian, dan saya adalah orang yang paling baik terhadap istriku diantara kalian,” (HR. Turmudzi).
Diantara baiknya akhlak baginda terhadap istrinya, yaitu hadist yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam shahihnya, bahwa suatu hari sayyidah Aishah RA kehilangan kalungnya yang didapat dari saudari seayahnya yaitu sayidah Asma RA, yang mana ketika itu Rasulullah Saw bersama dengan para sahabatnya berada di kawasan Baida atau Dzatu al-Jaisy.
“Kalung ini adalah kalung biasa yang berasal dari Yaman, yang bukan terbuat dari emas ataupun perak, sehingga harganya pun tidaklah mahal. Meskipun demikian, Rasulullah Saw ikut mencari dan juga para sahabatnya hingga bermalam di tempat ini, padahal di tempat ini tidak ada mata air dan tidak bisa dijadikan tempat peristirahatan. Hal ini baginda lakukan, sebagai bentuk kasih sayang seorang suami terhadap istrinya,” ujar syekh Yusri.
Bisa saja Rasulullah Saw berkata kepada sayidah Aisyah RA, untuk tetap melanjutkan perjalanan, dan tidak usah mencari kalungnya yang hilang, sebab ada urusan yang lebih penting, terlebih mereka dalam keadaan kelehan setelah perang bani Musthaliq. Ataupun Rasulullah Saw menjanjikan untuk menggantinya dengan yang lebih mewah dari hasil rampasan perang yang telah baginda dapatkan.
Akan tetapi, Rasulullah Saw dengan segala kerendahan hati dan kasih sayangnya, baginda berkenan untuk mencari kalung sang istri yang hilang hingga akhirnya ditemukan di bawah onta yang dinaikinya.
Maka hendaklah seorang mukmin meneladani Rasulullah Saw dengan husnul isyrah (hubungan yang baik) dalam bermuamalah dengan istrinya, sehingga dirinya termasuk kedalam golongan orang-orang pilihan dari umat Rasulullah Saw.
Waallahu a’lam.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain