Taujih Syeikh DR Yudi Latif (kiri) bersama Khodim Zawiyah Arraudhah Al Akh Muhammad Danial Nafis (kanan) saat acara Kajian Spesial Ramadhan di Zawiyah Arraudah, Jalan Tebet Barat VIII, No 50, Jakarta Selatan, Minggu (4/6/2017). Dalam kajian Spesial Ramadhan ini yang bertamakan "Pancasila dalam Tasawuf Islam". AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunpulkan para pengusaha besar untuk meminta penegasan komitmen dari mereka dalam melakukan pemerataan dan menekan kesenjangan sosial.

Ketua UKP-PIP, Yudi Latif menjelaskan dampak dari disparitas sosial menumbuhkan benih-benih kecemburuan ditengah masyarakat, yang pada akhirnya menyebabkan radikalisme.

“Kesenjangan sosial isu yang sangat serius. Kalau kesenjangan sosial terlalu lebar, itu bukan situasi yang kondusif untuk mengapresiasi kemajemukan. Kesenjangan sosial akan melahirkan kecemburuan sosial dan pasti melahirkan pragmatisme sosial,” katanya, ditulis Jumat (4/8)

“Oleh karena itu UKP telah berinisiatif dan mengusulkan kepada pak presiden bagaimana supaya pengusaha besar dikumpulkan supaya komitmen mengatasi permasalahan kesenjangan ini. Seperti dulu pak Harto pernah mengumpulkan pengusaha, tapi semangatnya sekarang bukan untuk mengumpulkan klaster, tapi untuk komitmen memgembangkan semangat kemitraan,” tambahnya.

Adapun manfaat yang bisa dihasilkan bukan hanya kesejahteraan bagi masyarakat secara umum saja, lebih dari pada itu keadilan sosial akan memberikan keamanan dan semangat kebersamaan untuk pembangunan negara.

“Jadi jangan mata rantai usaha dari hulu ke hilir disatu tangan. Ada bagian-bagian yang bisa dimitrakan. Kalau ikatan antara pengusaha besar, menegah dan kecil itu kuat, yang diuntungkan bukan hanya rakyat secara umum, tapi pengusahanya sendiri akan berusaha secara lebih aman,” pungkasnya.

Laporan: Dadang Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby