Jakarta, Aktual.com-Sedikitnya 3,5 juta pekerja, anggota partai dan tentara secara sukarela mendaftarkan dirinya menjadi tentara Korea Utara (Korut) untuk berperang menghadapi Amerika Serikat (AS).

Seperti dikutip Surat Kabar Partai Buruh Korut, Rodong Sinmun, Ahad (12/8), jutaan warga Korut meminta untuk bergabung atau mendaftar kembali ke militer sehubungan dengan sumpah rezim Pyongyang melakukan pembalasan terhadap AS.

Para relawan bergabung ke militer setelah kantor berita resmi Korut, Korea Central News Agency (KCNA) merilis statemen Senin (7/8) lalu yang mengecam sanksi baru yang dijatuhkan oleh Dewan Keamanan PBB terkait uji coba rudal Korut.

Korut pun berang seusai Dewan Keamanan PBB menyetujui sanksi baru terhadap Pyongyang.

“Mereka yang mendaftar termasuk pelajar, pekerja, dan pensiunan tentara,” tulis Rodong Sinmun, seperti dilansir Sputnik.

Pada Agustus 2015, sekitar 1 juta warga Korut dilaporkan menawarkan diri untuk masuk atau bergabung kembali ke militer setelah sebuah ranjau meledak di zona demiliterisasi antara Korut dan Korea Selatan (Korsel), yang langsung meningkatkan ketegangan saat itu.

Pekan lalu, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengadopsi Resolusi 2371, yang selanjutnya memperketat sanksi terhadap Korut saat merespon uji rudal balistik Pyongyang baru-baru ini. Resolusi itu sebagai inisiasi dari AS setelah sebelumnya melakukan perundingan China.

Militer Korut menyebut pihaknya mempertimbangkan sebuah serangan rudal di dekat Kepulauan Guam sebagai Wilayah AS. Ancaman itu dikeluarkan setelah Presiden Donald Trump mengancam Pyongyang dengan “api dan kemarahan”. Guam sendiri merupakan tuan rumah sejumlah pangkalan militer AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs