Pemerintah daerah sudah mengantisipasi kondisi ini, di antaranya dengan menyiapkan dana di APBD Perubahan melalui dana tidak terduga dan untuk distribusi air bersih ke wilayah yang dilanda kekeringan. Antisipasi itu dilakukan karena kekeringan dan kesulitan air bersih sering terjadi saat musim kemarau.

“Prediksi BMKG, kemarau diperkirakan hingga akhir Oktober sehingga harus diantisipasi. Saat ini baru akhir Agustus saja, kita sudah kekeringan,” kata Halikinnor yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur.

Halikinnor mengaku sudah berunding dengan Bupati H Supian Hadi terkait masalah ini. Bupati menginstruksikan seluruh satuan organisasi perangkat daerah membentuk barisan relawan pemadam kebakaran atau balakar, serta menyiapkan mobil yang dilengkapi tempat penampungan air.

Balakar itu akan dikoordinir oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah sehingga jika terjadi kebakaran atau kekeringan maka semuanya akan dikerahkan untuk menanggulanginya. Saat ini kendala yang dihadapi pemerintahan daerah sulit mendapatkan air untuk memadamkan kebakaran lahan maupun memenuhi kebutuhan untuk konsumsi masyarakat di wilayah yang dilanda kekeringan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara