Jember, Aktual.com – Tim vaksinator PMI Kabupaten Jember terus blusukan ke daerah pinggiran untuk percepatan vasinasi COVID-19. Hal ini merupakan mendukung program pemerintah dalam pemerataan vaksinasi.

Seperti yang berlangsung di dua tempat yakni di Balai Desa Jambearum dan Ponpes Mikhrojul Ulum di Kecamatan Sumberjambe, Jember pada, Jum’at (05/11). Dengan menggandeng tim vaksinator PMI bersama tim vaksinator Puskesmas Sumberjambe.

Menurut Ketua PMI Kabupaten Jember, EA Zaenal Marzuki bahwa Kesulitan signal internet tak menyurutkan semangat tim vaksinator PMI untuk menembus ke daerah-daerah pinggiran. Salah satunya ke Kecamatan Sumberjambe yang berada di lereng gunung Raung.

“Tim vaksinator PMI bersama tim vaksinator Puskesmas Sumberjambe tetap melaksanakan vaksinasi meski kesulitan mendapatkan signal internet,” ujarnya.

Ia menambahkan, bahwa tim vaksinator PMI terdiri dari dr. Joy, Gurita, Devi Wulandari, Windi, Akmal. Mereka didampingi enam anggota tim vaksinator Puskesmas Sumberjambe yang dipimpin langsung kepala puskesmasnya dr. Ade.

“Vaksinasi di Balai Desa Jambearum melayani 171 untuk dosis 1 vaksin sinovac kemudian di Ponpes Mikhrojul Ulum melayani 146 Santri,” imbuhnya.

Selain itu, ia menjelaskan, saat ini masyarakat yang tinggal di daerah pinggiran juga punya kesadaran yang tinggi untuk vaksinasi. Buktinya, di sumberjambe yang ikut vaksinasi cukup banyak.

“Mereka sepertinya sudah sadar pentingnya vaksinasi untuk mencegah COVID-19,” jelasnya.

Sebab, COVID-19 sebelumnya sudah tembus ke semua daerah. Banyak warga yang tinggal di pinggiran menjadi korban COVID-19. Terutama saat serangan hebat Juli- Agustus 2021 lalu.

Meski demikian, aparat dan petugas kesehatan serta tokoh masyarakat tentu juga relawan PMI juga aktif memberikan kesadaran kepada masyarakat.

“Mereka bahu membahu bersama semua pihak untuk memberikan pemahaman yang benar tentang COVID-19. Tentu juga tentang vaksin yang aman, halal dan efektif mencegah COVID-19,” ungkapnya.

PMI Kabupaten Jember terus aktif dalam penaganan COVID-19. Mulai upaya pencegahan sampai alternative pengobatan. Mulai dari Sosolisasi tentang protokol kesehatan, penyemprotan dengan disinfektan, pengantaran jenazah sampai alternatif pengobatan dengan donor plasma konvalesen.

(Aminudin Aziz)

Artikel ini ditulis oleh:

A. Hilmi