Jakarta, Aktual.com – Setiap orang punya kemungkinan terkena Covid-19.

Akan tetapi, bagi penderita diabetes melitus (DM) ada kemungkinan terkena komplikasi serius akibat Covid-19.

Umumnya, penyandang diabetes punya risiko lebih tinggi terkena gejala dan komplikasi dari penyakit apapun.

Penelitian dari Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta membuktikan pasien dengan DM punya kemungkinan mendapat perawatan intensif 2,5 kali lipat ketimbang pasien tanpa DM.

Risiko kematian pun juga meningkat 2,5 kali ketimbang pasien non-DM.

Di dalam rangkaian webinar #GoodKnowledgeGoodHealth bekerja sama dengan LSPR Communication & Business Institute, Dr. Rulli Rosandi, SpPD-KEMD, spesialis penyakit dalam di Good Doctor mengatakan diabetes melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme ditandai oleh kenaikan kadar gula darah akibat gangguan produksi insulin atau gangguan fungsi insulin.

“Seseorang tidak langsung menjadi diabetes. Dimulai dari normal menjadi prediabetes lalu diabetes,” ujarnya dari siaran pers yang diterima Wartakotalive.com, Sabtu (11/12/2021).

“Seseorang dikatakan diabetes apabila gula darah puasa (GDP) ≥ 126 mg/dl, gula darah post pembebanan glukosa (GDPP) 200 mg/dl, dan Hba1C ≥ 6,5 %,” tambah Dr. Rulli.

Pada umumnya, saat terjangkit diabetes, pasien harus rutin mengonsumsi obat seumur hidup agar darahnya kembali normal.

Jika berhenti mengonsumsi obat, maka gula darahnya kembali tinggi.

Selain konsumsi obat, penyandang diabetes harus mengatur pola makan dan berat badan.

Hal ini dilakukan untuk menghindari komplikasi akibat gula darah tidak terkontrol.

Seluruh organ penting tubuh seperti jantung, ginjal, mata, saraf akan terkena dampak dari DM ini.

Dokter Rulli menegaskan jika ada gejala mirip DM, harus segera diperiksa ke dokter.

“Untuk menentukan seseorang diabetes, orang itu harus memeriksakan kadar gula darahnya, tidak bisa hanya berdasarkan gejalanya,” imbuhnya.

Berikut ini beberapa gejala diabetes yang perlu diawasi.

1. Sering buang air kecil terutama saat malam hari,

2. Cepat lapar dan haus,

3. Berat badan menurun tetapi nafsu makan bertambah,

4. Mudah lelah dan ngantuk,

5. Timbul bisul atau abses dengan kesembuhan yang lama,

6. Gatal-gatal terutama pada kelamin bagian luar,

7. Kesemutan,

8. Gairah seks menurun,

9. Penglihatan kabur, ditandai dengan seringnya berganti ukuran kacamata, dan

10. Ibu yang melahirkan bayi lebih dari 4 kg.

(Shavna Dewati Setiawan | Warta Kota)

Artikel ini ditulis oleh:

Aktual Academy