Mohan mengakui, sejauh ini dalam perencanaan pembangunan rumah persinggahan bagi warga di lingkungan terparah yakni di Lingkungan Pengempel Indah, Tegal, Gontoran dan Jangkuk belum ada campur tangan dari pihak luar.
“Semua itu murni kita laksanakan menggunakan anggaran pemerintah kota dengan menggunakan dana siap pakai sebesar Rp1 miliar,” katanya.
Namun diharapkan, setelah adanya informasi melalui media akan banyak pihak yang bersedia menjadi donator pembangunan rumah persinggahan bagi para korban gempa agar warga bisa kembali ke rumah masing-masing tidak lagi di tenda darurat, apalagi musim hujan segera tiba.
“Kami juga berencana dalam waktu dekat ini akan bersurat ke sejumlah pengusahan, BUMN dan BUMD dengan harapan dapat bekerja sama,” katanya.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Mataram HM Kemal Islam sebelumnya mengatakan, dalam konsepnya rumah persinggahan yang akan dibangun pemerintah kota dengan ukuran 2,5x 4 meter seperti halnya huninan sementara (huntara).
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid