Karyawan memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9/2018). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.940 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Indonesia punya sejarah pahit mengenai krisis moneter, yaitu yang terjadi 20 tahun silam, tepatnya pada 1998. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore tertekan sebesar 75 poin ke posisi Rp14.624 dibandingkan sebelumnya Rp14.549 per dolar AS.

Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong mengatakan bahwa sentimen yang datang dari eksternal masih menjadi faktor utama bagi pelemahan mata uang rupiah.

“Mata uang negara berkembang, termasuk rupiah masih dipengaruhi ketidakpastian perang dagang. Kondisi itu membuat pelaku pasar mengalihkan dananya ke aset yang lebih likuid, dalam hal ini dolar AS,” ujarnya.

Menurut dia, mata uang di negara berkembang menjadi kurang diminati mengingat dampak perang dagang dikhawatirkan mempengaruhi perekonomian global.

“Meski data ekonomi Amerika Serikat cenderung melambat dan sinyal the Fed yang dovish terhadap suku bunga tidak membuat dolar AS menjadi tertekan, hal itu dikarenakan mata uang Amerikak Serikat itu dinilai sebagai aset yang likuid,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid