Ia menambahkan sentimen dari dalam negeri mengenai defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) juga masih menjadi beban bagi fluktuasi rupiah.
Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail menambahkan dolar AS juga mengalami penguatan terhadap mayoritas mata uang dunia karena dipengaruhi ketidakpastian terhadap prospek ekonomi Eropa dan Inggris.
“Dolar AS kembali menjadi ‘safe heaven’ di tengah ketidakpastian tersebut. Menguatnya dolar AS di pasar global itu kembali menekan rupiah pada hari ini,” katanya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (11/12), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.613 dibanding sebelumnya (10/12) di posisi Rp14.517 per dolar AS.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid