“Kita besarkan Securities Financing (PEI). Sehingga diabbisa membiayai perusahaan sekuritas yang MKBD (Modal Kerja Bersih Disesuaikan) di atas Rp250 miliar. Nantinya bunga maksimalnya sekitar 7-8%. Itu bentuk yang kita kembalikan ke industri,” tutur Tito.

Rencananya, kata dia, April ini PEI sudah bisa melakukan pembiayaan ke industri pasar modal itu. Makanya, BEI pun siap menerbitkan tiga produk di bawah PEI ini.

“Tiga produk utama yang akan dikembangkan. Seperti, margin financing, lending and borrowing share, dan untuk membiayai proses IPO (initial public offering),” kata dia.

Namun demikian, program tersebut masih dalam pengkajian substansi dan teknisnya. Kedua produk pertama, kata dia, akan ada di tahun ini. Cuma untuk yang pembiayaan IPO itu, belum akan berlangsung di tahun ini.

“Masih lama. Mungkin tahun depan. Dan kita fokus untuk IPO UKM saja,” ujar Tito.

Dari sisi kinerja BEI sendiri di 2016, kata dia, dari laba bersih mencapai Rp344,8 miliar atau naik 192,37 persen dibanding 2015. Kenaikan laba ini karena adanya kenaikan pendapatan yang signifikan di 2016 yaitu Rp1,42 triliun arau meningkat 34,5 persen.

“Apalagi kenaikan nilai rata-rata transaksi harian BEI 2016 sebesar Rp7,49 triliun yang mrningkat dibanding 2015 sebesar Rp5,76 triliun,” pungkas dia.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka