Jakarta, Aktual.com – Keheranan Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Prabowo Soenirman atas sikap ngotot koleganya sesama Fraksi Gerindra untuk menggolkan dua raperda terkait reklamasi Teluk Jakarta, sepertinya terjawab.
Menyusul tertangkap basahnya M Sanusi, Bendahara DPD Gerindra DKI yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD DKI, oleh KPK saat tengah terima suap untuk memuluskan pengesahan Raperda Zonasi.
Padahal, kata Prabowo, Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani saat bertemu dengannya sudah tegas menyatakan sikap Gerindra adalah menolak proyek reklamasi. “Beliau (Muzani) tegas menyatakan partai menolak,” ujar dia, kepada Aktual.com di Gedung DPRD, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (1/4).
Prabowo menerangkan, dirinya sengaja menemui Muzani, untuk mengetahui sikap Gerindra atas megaproyek 17 pulau buatan tersebut. Mengingat suara F-Gerindra sendiri di DPRD tidak bulat soal reklamasi Teluk Jakarta.
Tercermin dari adanya beberapa anggota F-Gerindra yang hadir di paripurna untuk pengesahan raperda. Bahkan, ‘bersemangat’ membahas pembahasan raperdanya ketika ‘digodok’ di Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD.
“Anggota Balegda ada 20-an orang. Tapi, biarpun cuma beberapa orang yang ikut rapat, pembahasan tetap dilanjutkan,” beber Prabowo. Semenjak awal, Prabowo memang diketahui menolak megaproyek tersebut. Sehingga memilih tidak menghadiri paripurna yang sempat digelar beberapa kali. Alhasil, hingga kini itu raperda belum juga berhasil disahkan lantaran jumlah anggota dewan yang hadir tidak pernah memenuhi kuorum.
Artikel ini ditulis oleh: