Jakarta, Aktual.com — Pernah suatu saat, Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra. menangis.
Bebarapa sahabatnya merasa heran, tidak ada kejadian penting atau luar biasa saat itu yang bisa membuat Sayyidina Ali menangis.
Akhirnya, salah seorang sahabat memberanikan untuk bertanya ke beliau.
“Apa yang membuat Anda menangis?” katanya.
Dengan air mata yang masih membasahi matanya, Sayyidina Ali menjawab pertanyaan itu.
“Sudah seminggu ini, tidak seorangpun tamu datang ke rumah saya. Saya takut Alloh SWT akan memurkai saya,” jawab Sayyidina Ali sambil mengusap air matanya.
Jawaban itu membuat beberapa sahabat terhenyak dan menundukkan kepalanya. Entah apa yang ada dipikiran para sahabat saat itu. Yang jelas, mereka tak menyangka bahwa hanya karena tidak ada tamu berkunjung dalam satu minggu saja, Sayyidina Ali ketakutan dan menangis. Takut akan murka Alloh SWT.
Dalam khazanah sufistik, dalam kitabnya Kashf Al Mahjub, Abul Hassan Ali Ibn Usman al-Hujwiri rahimahulloh yang dikenal sebagai al-Hujwiri secara tegas mengatakan hakikat zakat bukan sekadar zakat harta saja. Tapi tubuh kita, panca indera kita, tangan kita, bahkan kaki pada hakikatnya harus dikeluarkan zakatnya.
Begitu juga dengar rumah kita. Anas bin Malik pernah berkata, “Zakat dari rumah adalah diperuntukkan juga untuk menerima tamu”. Ini alasan mengapa Sayyidina Ali menangis.
Zakat sebuah rumah adalah membuka dengan ikhlas agar rumah tamu mau berkunjung dan bersilaturahmi dengan kita. Minimal saudara, kerabat, tetangga atau famili kita.
Lalu, apa yang ada dibenak Anda jika selama sebulan atau dua bulan terakhir ini tidak ada satupun tamu mengunjungi rumah Anda?
Mungkin kita perlu merenung sejenak soal ini…
(Faizal Rizki Arief)