Jakarta, Aktual.com – Pemprov DKI akan bangun jalan layang atau biasa disebut fly over di Semanggi, Jakarta Pusat. Tapi biayanya tidak diambil dari ‘pundi’ APBD DKI. Lalu dari mana? Ternyata dari kantong perusahaan swasta. Pertanyaannya, kok bisa?
Jawaban didapat dari mulut Kepala Dinas Binamarga DKI Jakarta, Yusmada Faisal. Dia menjelaskan, perusahaan-perusahaan swasta yang ‘menanggung’ pembiayaan pembuatan fly over. Sebagai ganti karena sudah diperbolehkan menambah jumlah lantai gedung-gedung atau bangunan milik mereka. Atau istilahnya, kebijakan menambah Koefisien Lantai Bangunan (KLB).
“Misalnya dari KLB 7 jadi KLB 13. Jadikan boleh menambah lantai di atas. Istilahnya dia (perusahaan swasta) dapat tanah di udara. Atas dasar kompensasi itu (mereka) dibebankan kewajiban (membiayai pembangunan fly over),” ujar dia, kepada Aktual.com, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Sementara ini, kata dia, perusahaan swasta yang sudah mengajukan adalah PT Mitra Panca Persada. “Dia mau bangun satu kawasan, bangunan gedung tinggi,” ujar dia.
Dinas Binamarga DKI menargetkan proyek fly over Semanggi bisa dimulai akhir tahun ini. Saat ini, kata dia, masih dalam proses rancangan (basic desain). Kata Yusmada, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bahkan sudah merencanakan untuk lakukan ‘groundbreaking’ bulan November nanti.
Saat ditanya nilai proyek fly over Semanggi, Yusmada mengaku belum bisa menjawab. Alasan dia: desainnya belum final.
Artikel ini ditulis oleh: