Jakarta, Aktual.com – Penerapan tarif per kilometer jadi alasan Karni enggan terima tawaran Pemprov DKI untuk bergabung dengan manajemen TransJakarta.

Pemilik lima unit Metromini ini tidak antusias dengan tawaran merapat ke TransJakarta. Dia mengaku tidak bisa jika harus terapkan tarif per kilometer untuk Metromini.

Kenyataan di lapangan, ujar dia, selama ini saja metromini kesulitan untuk ‘saklek’ terapkan ongkos ke penumpang seperti yang sudah ditetapkan.

“Malah sering penumpang tidak bayar, atau bayar tapi tidak sesuai tarif yang kita tetapkan. Jadi untuk urusan tarif susah buat metromini kaku ke penumpang. Apalagi kalau pakai tarif per kilometer bisa berantem kita sama penumpang di jalan,” ucap dia, saat dihubungi Aktual.com, Senin (21/12).

Ketimbang bergabung TransJakarta, Karni mengaku lebih baik kalau Pemprov DKI berikan ganti rugi saja untuk lima unit metromininya. Saat ditanya, berapa kiranya yang dia minta jika ingin minta Pemprov DKi membayari ganti rugi saja ke Metromini miliknya, ini jawaban Karni. “Saya dulu angsur dulu Rp100 juta per unit. Yah ganti 50 juta per unit sajalah kalau mau,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: