Dibanding negara-negara di Asia Pasifik, ketimpangan Indonesia sebesar 39,4, di atas Jepang (32,1), Thailand (37,85), Vietnam (37,6), Taiwan (33,3), dan Korea Selatan (31,3).

Menurut Imad, kepemilikan lahan ini sangat terkait dengan produktivitas, karena faktor economies of scale. Juga dengan besarnya lahan ini akan memiliki hubungan positif dengan tingkat produktivitas itu.

“Dan faktanya, ternyata rata-rata pendapatan petani di Indonesia adalah Rp12,4 juta per tahun. Atau hanya Rp1,24 juta per bulan. Bahkan pada beberapa provinsi lebih rendah dari Rp12 juta per tahun,” jelas dia.

Bahkan dengan angka tersebut, katanya, jika satu keluarga terdiri dari empat anggota, maka pendapatan per kapita hanya sebesar Rp250 ribu per bulan.

“Itu artinya, lebih rendah dibandingkan dengan kemiskinan di pedesaan sebesar Rp286.097 per kapita per bulan,” pungkas Imad.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka