“Dan ini yang menjadi pertanyaan kami, apa dasar munculnya keputusan pemilihan Dedi Mulyadi. Berdasarkan kajian, kalau iya seperti apa kajiannya. Jelas-jelas Dedi tidak diusung partainya, lalu Hanura mau ikut ke mana” ujar Iriana.
Dia mengatakan, rapimda juga menyimpulkan seluruh DPC Partai Hanura se-Jawa Barat disebut-sebut menyetujui dukungan bagi Aceng Fikri sebagai bakal calon wakil gubernur mendampingi Dedi Mulyadi dan pernyataan itu diungkapkan langsung oleh Aceng Fikri.
“Saya sebagai ketua dewan penasihat tidak diundang (rapimda), tidak tahu menahu, dan Aceng tiba-tiba sudah menentukan dan mengusung Dedi Mulyadi,” kata dia.
“Hal ini seperti memaksakan hasrat pribadi dengan memanfaatkan Partai Hanura. Pilihan ini tidak cerdas dan tidak menggunakan sistem politik. Jangan sampai kader marah karena menilai keputusan itu didasarkan kepentingan pribadi,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Saksi DPD Partai Hanura Jawa Barat Tedi Kurniawan menambahkan, kejanggalan DPD dalam menentukan keputusan rekomendasi cagub dan cawagub Jabar ini akan dilaporkan ke DPP Partai Hanura.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara